Inilah Firasat Eril Sebelum Hanyut, Ada Pesan Terakhir ke Ibu, Paman Terisak Ingat Anak Ridwan Kamil - Berita Aktual Terbaru

Inilah Firasat Eril Sebelum Hanyut, Ada Pesan Terakhir ke Ibu, Paman Terisak Ingat Anak Ridwan Kamil

Inilah Firasat Eril Sebelum Hanyut, Ada Pesan Terakhir ke Ibu, Paman Terisak Ingat Anak Ridwan Kamil


Terkuak sudah firasat Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, anak Ridwan Kamil sebelum musibah yang menimpanya.

Rupanya, Eril sempat memberi pesan kepada ibunya, Atalia Praratya.

Paman Eril yakni adik Ridwan Kamil terisak menceritakan hal tersebut.

Hingga Minggu (29/5/2022), Eril yang hilang karena terseret arus saat berenang di Sungai Aare, Swiss belum ditemukan.

Sudah menginjak hari keempat Eril dinyatakan hilang.

Bahkan kini sang ayah, Ridwan Kamil pun ikut mencari keberadaan Emmeril Kahn dengan menyusuri Sungai Aare.

Belakangan, terkuak cerita dari adik Ridwan Kamil soal firasat Eril.

Ridwan Kamil sempat bicara soal sosok  Emmeril Kahn Mumtadz, yang kini hilang.

Seperti diketahui, Eril pergi ke Swiss bersama ibunya, Atalia Praratya dan adiknya, Camillia Laetitia Azzahra.

Tujuan utama keluarga Ridwan Kamil ke negeri berjulukan terbersih di dunia itu adalah mencari sekolah untuk Eril yang akan melanjutkan ke jenjang S2.

Saat kejadian, Ridwan Kamil sedang berada di Inggris dalam kegiatan pemerintahan bersama delegasi dari Pemprov Jawa Barat.

Ketika sedang menyusuri Sungai Aare yang tampak jernih, siapapun akan tergoda untuk berenang.

Seperti firasat, Eril memberi pesan kepada ibunya.

Pesan itu adalah Eril melarang Atalia untuk berenang di sungai itu.

"Termasuk memastikan bahwa ibunya juga tidak ikut turun. Beliau (Eril) memastikan hanya yang punya skill yang cukup (yang bisa turun berenang),” ucap Elpi Nazmuzaman dalam konferensi pers, dikutip TribunJatim.com dari TribunBogor.

Rasa khawatir yang cukup besar dari Eril untuk ibundanya pun membuat Elpi menceritakannya dengan sedikit terisak.

“Eril pemuda yang bertanggung jawab, insting alamiahnya menjaga kelompok, walaupun tidak diminta," kata Elpi Nazmuzaman.

Anak Ridwan Kamil yang belum ditemukan setelah menghilang di Sungai Swiss ibunya Atalia terus minta maaf

Selain itu, sesaat sebelum berenang, Eril pun juga memastikan kondisi sungai aman untuk menjadi tempat berenang.

"Sebelum melakukan kegiatan berenang, Eril memastikan titik mana yang paling aman. Karena itu kan (Sungai Aare) terlihat membuat orang ingin terjun karena warnanya jernih, lebar," kata Elpi Nazmuzaman, dilansir dari Tribunnews (grup TribunJatim.com).

Bahkan, Eril sempat melakukan survei mengenai tempat mana yang aman dilalui keluarganya untuk berenang.

Eril kala itu diakui keluarga sangat memperhatikan keselamatan dan keamanan keluarganya yang hendak berenang.

"Bahkan titik jembatan langsung dicoret oleh Eril karena kalau lihat penginnya loncat dari jembatan, dianggap tidak aman. Titik turunnya juga turun yang ada tangga," akui Elpi Nazmuzaman.

Selain itu, Eril juga yang membatasi jumlah keluarga yang berenang di Sungai Aare.

Eril membatasi keluarganya yang boleh berenang hanya tiga orang termasuk dirinya.

Setelah melarang ibunya berenang, maka yang ikut turun untuk berenang adalah Eril, temannya dan juga sang adik, Camillia.

Selain melakukan survei, Eril juga memastikan keluarganya dalam posisi aman saat berenang di Sungai Aare.

Saat hendak masuk ke dalam air, Eril sempat melakukan pengorbanan, yakni dengan meletakkan posisinya di posisi paling belakang.

Untuk diketahui, posisi belakang saat berada di rombongan di sungai adalah posisi yang harus mengeluarkan tenaga lebih besar karena bertugas menjaga rombongan di depannya.

"Beliau mengambil posisi paling belakang, karena ingin memastikan semua pada posisi safety. Beliau ingin menjaga safety yang lain. Eril memastikan yang lain bisa sampai ke daratan, setelah itu ada arus yang tidak bisa dikendalikan," ungkap Elpi Nazmuzaman.

Namun sayang, segala persiapan dan pengorbanan yang dilakukan Eril berujung duka.

"Secara fisik mental (Eril) siap, secara lokasi sudah dipastikan safety. Tapi mungkin ada sesuatu yang di luar ukuran manusia. Kebetulan di hari itu, debit air relatif lebih tinggi dibanding hari sekarang," imbuh Elpi Nazmuzaman. [tribunnews]

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel